Tujuan Kaya Muslim - Pesugihan Muslim
kaya yang bagaimana yang ingin di
dapatkan atau diraih ?
Yang kaya harta sesungguhnya di
dunia (dan nyata adanya) atau kaya hati (sesuai petunjuk Nabi Muhammad Saw )
tapi mendapat ridho Allah Swt dan dijanjikan Surga-Nya ?
“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat maka
akan Kami tambah keuntungan itu baginya, & barangsiapa yang menghendaki
keuntungan di dunia maka akan Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan
dunia, & tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.” (QS Ash-Shuraa
ayat 20)
Ayat ini merupakan peringatan Allah Swt, jika tujuan
akhir kita adalah akhirat maka akan ditambah keuntungan (kekayaan di dunia)
baginya, dan bagi yang tujuannya hanya (kekayaan) dunia, maka sebagian dari
kekayaan yang ada di dunia akan diberikan tapi tidak ada keuntungan
(keselamatan dan kekayaan) di akhirat. Makna keuntungan dari ayat ini bisa keselamatan atau pahala, bisa pula
diartikan kekayaan.
Tentunya jika diakhirat kekayaan dunia sudah tidak ada
artinya lagi, yang dibutuhkan adalah kekayaan pahala yang akan menyelamatkan
kita dari azab-Nya
Tidak masalah yang mana sahabat dan saudara-saudaraku semua
pilih, apakah kekayaan dunia versi Majalah Forbes atau kekayaan hati versi Nabi
Muhammad Saw , karena ilmu Pesugihan
Muslim ini mengajarkan kita untuk meraih
semuanya. kaya hati yang bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan
oleh Allah Swt, Kaya harta di dunia dan kaya/selamat di Akhirat.
Allah tidak melarang kita kaya.. dalam firmannya diatas QS
Ash-Shuraa ayat 20 menjelaskan à jika
kita orientasi pada akhirat maka akan ditambah keuntungan (Rezki) bagi kita.
Itu kaya yang benar, banyak harta tapi tidak melupakan
akhirat karena orientasinya pada akhirat dahulu baru dunia. Kepada Allah Swt
dulu baru kepada mahluk/kepentingan dunia.
Kaya ada di dalam Perintah Allah dalam
Sholat
Perhatikan bacaan Doa di diantara
dua sujud dalam sholat yang diajarkan Allah kepada kita melalui Nabi Muhammad
Saw :
“Rabbighfirli (Tuhanku, Ampuni aku) Warhamni (Sayangi aku)
Wajburnii (Tutupilah Ai8b-Aibku) Warfa'nii (Angkatlah derajatku) Warzuqni
(Berilah aku rezeki) Wahdinii (Berilah aku petunjuk) Wa'Aafini (Sehatkan aku)
Wa'fuannii (Maafkan aku)”
Bacaan ini dibaca beberapa kali di dalam sholat setara
dengan banyaknya bacaan Al Fatehah disetiap raka’atnya.
Jika sholat itu 4 rakaat maka bacaan ini akan dibaca 4 kali
pula..
Artinya betapa pentingnya bacaan ini karena minimal kita
membaca sebanyak 17 kali di dalam sholat fardu kita setiap harinya, belum
ditambah jika kita melakukan sholat sunah juga?
Coba perhatikan arti dari
bacaan-bacaan sholat tsb, disitu kita berdoa untuk meminta 8 Hal kepada Allah
Yang Maha Kuasa untuk :
1. Mengampuni dosa kita (segala dosa
yang kita sengaja atau tidak, dosa-dosa yang kita tahu ataupun tidak tahu)
2. Menyayangi kita (limpahan kasih sayang)
3. Menutupi aib-aib kita (bisa berarti kesalahan, kejelekan, keburukan atau hidup
kekurangan/miskin),
4. Mengangkat Derajat (bisa berarti kedudukan, pangkat, jabatan atau posisi)
5. Memberi kita rezeki (bisa berarti kekayaan, harta, kesehatan, keselamatan dll).
6. Memberi Petunjuk (bisa berarti tuntunan jalan yang benar dan jalan yang lurus)
7. Memberi kesehatan (bisa berarti
kesehatan badan ataupun kesehatan rohani)
8. Memberi Maaf (memberi maaf atas
segala khilaf dan salah)
Sengaja kami soroti 5 point dari 8 hal yang kita minta
kepada Allah Swt yaitu urutan permintaan nomer 2 sampai dengan nomer 6.
Urutannya adalah : “Sayangi aku -->
Tutupi Aib-aibku --> Angkat Derajatku -->
Berilah aku rejeki --> Berilah aku Petunjuk”
Urut-urutan doa ini mencerminkan dan mengarah pada
permintaan kemuliaan hidup, kesejahteraan dan memohon petunjuk caranya.
Awalnya adalah mohon ampun dulu, kemudian meminta Allah Swt
agar menyayangi kita (layaknya jika kita menyayangi mahluk, bisa berwujud orang
lain, hewan atau tumbuhan maka kita akan memberi yang terbaik buat mereka,
merawat dan menjaga),
kemudian kita minta lagi kepada Allah Swt untuk menutupi
segala Aib-aib (kejelekan dan kekurangan) kita, bisa berbentuk keburukan dari
perbuatan ataupun kekurangan dalam kebutuhan hidup kita.
Setelah itu kita minta agar derajat kita dinaikkan (bisa
dalam bentuk nama baik, wibawa, kedudukan, pangkat atau jabatan), kemudian kita
meminta rejeki yang bisa berarti kekayaan, harta, keselamatan dll, dilanjutkan
kita meminta petunjuk bagaimana meraihnya atau tuntunan jalan yang benar/ lurus
bagi kita.
Lihatlah, Ibadah Sholat adalah ibadah yang pasti dilakukan
oleh semua golongan muslim, baik yang dalam kondisi kaya maupun miskin,
semuanya WAJIB membaca doa ini dalam
sholatnya.
Artinya tiap-tiap kita TETAP
disuruh untuk berdoa agar di sayangi oleh Allah Swt, di tutupi aib-aibnya, di angkat derajatnya, diberi rejeki dan diberi
petunjuk. Lengkapnya juga diampuni, diberi kesehatan dan dimaafkan.
Tidak karena sudah kaya kemudian kita tidak wajib membaca
doa ini di dalam sholat? Ya kan? Semua muslim, bahkan Nabi Saw pun sholat dengan doa ini.
Ini menandakan Allah Swt sudah tahu akan fitrah kita sebagai
manusia yang ingin selalu lebih dalam segala hal. Dan itu adalah PERINTAH Allah Swt agar kita memintanya
kepada Allah Swt bukan kepada yang lain selain Allah Swt.
Demikianlah jadi tidak ada alasan bagi kita untuk meminta
hidup fakir atau miskin, karena dalam ibadah sholat wajib kita telah
diperintahkan kepada kita untuk meminta rejeki hanya kepada Allah Swt.
No comments:
Post a Comment