Lanjutan Tahapan Kehidupan Manusia - buku Pesugihan Muslim

Kelanjutan kehidupan Manusia - Pesugihan Muslim

sumber pic Cici Ulil Andri (G+ Komunitas)




Adanya Adzab kubur di Alam Barzah

“Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha, ia berkata: Suatu ketika ada dua orang tua dari kalangan Yahudi di Madinah datang kepadaku. Mereka berdua berkata kepadaku bahwa orang yang sudah mati diadzab di dalam kubur mereka. Aku pun mengingkarinya dan tidak mempercayainya. Kemudian mereka berdua keluar. Lalu Nabi shallallahu’alaihi wa salam datang menemuiku. Maka aku pun menceritakan apa yang dikatakan dua orang Yahudi tadi kepada beliau. Beliau lalu bersabda: ‘Mereka berdua benar, orang yang sudah mati akan diadzab dan semua binatang ternak dapat mendengar suara adzab tersebut’. Dan aku pun melihat beliau senantiasa berlindung dari adzab kubur setiap selesai shalat” (HR. Bukhari 6005)

Manusia saat itu akan mengetahui nasib mereka selanjutnya ketika mereka berada di barzakh, apakah termasuk penghuni surga atau neraka. Hal ini telah dijelaskan dalam buku Pesugihan Muslim - Bab Pendahuluan, jika seseorang kelak menjadi penghuni surga maka akan diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu dibukakan baginya pintu surga pagi dan sore, dilapangkan dan diterangkan kuburnya. Sang mayat akan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik dan aroma/bau yang baik. 

Sebaliknya jika seseorang kelak akan menjadi penghuni neraka, maka pintu neraka pun akan dibukakan untuknya dan dia akan merasakan hawa panas neraka setiap pagi dan sore. Inilah Azab awal dari azab yang amat buruk dan sangat keras sebagai balasan dari segala perbuatan semasa masih hidup akan dimulai disini, mulai disempitkan kuburnya (digenjet tanah), dikerubuti binatang melata berbisa sampai siksa dari Malaikat kubur.

Untuk dosa-dosa kecil seperti  tidak membersihkan kemaluan setelah buang air kecil atau berjalan dengan mengumpat sumpah serapah.. maka siksa kuburnya cukup dihajar dan dikaploki sama malaikat kubur.. hiiii..

Jika pada awal pertemuan dengan malaikat Munkar dan Nakir, kita tidak bisa menjawab pertanyaan mereka maka kita akan dipukul dengan gada atau palu yang terbuat dari besi yang dengan pukulannya menyebabkan kuburannya menyalakan api yang menjilat-jilat, membuat tubuh luluh lantak hancur lebur dan tulang-tulang remuk redam.

“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.” (QS. Ghafir/ Al Mu’min ayat 45-46)

Ada riwayat yang menjelaskan siksa kubur bagi orang yang melakukan maksiat, seperti :
-          Orang yang suka dusta atau bohong akan di azab dengan besi yang ujungnya bengkok dimasukan kemulutnya sampai ke tengkuk.
-          Orang yang meninggalkan salat wajib karena tidur, kepalanya akan dihancurkan dengan batu.
-          Pezina Laki-laki dan Perempuan akan disiksa di sebuah lubang seperti tungku sementara api menyala-nyala di bawahnya.
-          Orang yang suka makan Riba berenang di lautan darah dan di tepi lautan darah itu ada orang yang melemparinya dengan batu.

Intinya ini merupakan siksa pengenalan dulu sebelum mendapat siksa sesungguhnya di kehidupan Akhirat (50 ribu tahun di padang Masyar) terus lanjut ke neraka (Abadi) ..
Ada hadist Nabi Muhammad Saw  :

"Sesungguhnya kubur adalah awal persinggahan di antara persinggahan-persinggahan akhirat. Jika seseorang selamat dari siksa kubur, maka sesudahnya akan menjadi lebih mudah baginya. Namun jika seseorang tidak selamat (dari siksa kubur), maka perjalanan selanjutnya akan lebih buruk baginya." (HR. Ibnu Majah/Mukhtashar Tadzkirah Al Qurthubi hlm. 28).

Æ         Tahapan Keempat
Adalah Alam Akhirat, yaitu alam setelah hari kiamat tiba. 

“Yaitu pada hari dimana harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali bagi orang-orang yag menghadap Allah dengan hati yang bersih” (QS Asy-Syu’ara ayat 88-89)

Itulah alam keabadian sesungguhnya.. kehidupan kekal seperti yang sudah di janjikan Allah Swt kepada kita.

Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu, dan kepada-nya Kami akan mengembalikan kamu, dan dari padanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain (QS Thaha ayat 55)
Katakanlah, Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakan-nya pertama kali (QS Yasin ayat 79)

kita dibangkitkan dari alam kubur dalam bentuk yang baru (sesuai amal kita) dan disana kita menjadi mahluk baru yang abadi yang tidak akan pernah mati lagi, walau disiksa, tidak makan minum selamanya.. tapi untuk rasa sakit dan deritanya tetap dirasakan dan tidak akan membuat kita menjadi mati karena kita akan dihidupkan lagi

“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal (QS Ghafir ayat: 39)
 
Alam akhirat ini merupakan masa penantian hisab amalan baik dan amalan buruk sebelum manusia ditentukan nasib dan masa depannya di Surga atau Neraka? 

Dan (dihari itu) di dekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertaqwa. Dan diperlihatkan dengan jelas neraka jahim kepada orang-orang yang sesat (QS Asy-Syu’ara ayat 90-91)


Manusia dibangkitkan dan digiring ke Padang masyar

Bagaimana kondisinya dan sampai berapa lama, dapat kami petikkan dalil Al Quran dan hadist yang membahas situasi ini.

“Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke (mahsyar). Sebuah medan yang luas. Tanahnya berwarna putih seperti bundaran roti yang bersih.” Sahl bin Sa’d z dan selainnya berkata: “Tidak ada di sana tanda (tempat keberadaan) bagi seorangpun.” (HR. Al-Bukhari no. 6521 dan Muslim no. 790)

Inilah hadist petunjuk Nabi Muhammad Saw  yang menggambar-kan seluruh umat manusia setelah dibangkitkan pada hari kiamat kelak akan digiring ke padang Mahsyar. 

(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang bertakwa kepada Allah Yang Maha Pemurah sebagai putusan yang terhormat. Dan Kami akan menghalau orang-orang durhaka ke neraka jahanam dalam keadaan dahaga (QS Maryam ayat 85-86)

Ketika digiring ke Padang Mahysar dari tempat berbangkit/kubur orang-orang kafir akan berjalan kaki, sementara orang Mukmin ada yang mengendarai hewan-hewan kurban mereka dan ada pula yang mengendarai hewan-hewan kendaraan mereka saat di dunia.

Dari Ali bin Abi Thalib ra pernah berkata, “ Pada Hari Kiamat kelak, orang-orang mukmin akan digiring ke Padang Mahsyar dengan diangkut oleh hewan-hewan kurban mereka.”

Keadaan Mahluk di Padang Mahsyar

Kondisi pertama adalah Matahari di dekatkan kepada makhluk


Sesungguhnya matahari mendekat kepada manusia pada Hari Kiamat. Jarak dari mereka hanya satu mil. Ketika itu mereka dikenali sesuai amal masing – masing.”(HR.Bukhari)

Matahari di dekatkan kepada mahluk yang panas teriknya telah dilipat gandakan, akan membakar kepala dan badan mahluk, tapi karena kita sudah tidak bisa mati lagi maka kita akan tetap hidup dengan menahan siksa ini.

Kondisi kedua adalah akan muncul Naungan yang bercabang tiga

Akan muncul “Naungan” dengan kondisi satu bagian panas untuk orang-orang munafik, satu bagian berkabut/asap pekat untuk orang-orang kafir dan bagian yang bercahaya untuk orang-orang mukmin. Hal ini dijelaskan oleh firman Allah Swt :


Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang (QS Al-Mursalat ayat:30)

Þ    Naungan panas untuk orang-orang munafik karena selama di dunia dahulu mereka menghindari panas teriknya medan perang di jalan Allah, yaitu sesuai firmannya :

Dan mereka berkata, janganlah kamu berangkat (pergi ber-perang) dalan panas terik ini. Katakanlah, api jahanam itu lebih sangat panas jikalau mereka mengetahui (QS At-Taubah ayat 81)

Yang dimakasud dengan orang Munafik adalah sesuai Hadis Nabi Saw,Tanda-tanda orang Munafik : jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat “ (HR.Bukhari) 

Þ    Naungan berkabut dan memancarkan asap untuk orang-orang kafir karena selama di dunia dahulu mereka sering berada di bawah terangnya dunia (bermegah-megah dan berfoya-foya) dan sebagai balasannya mereka akan berada di dalam kegelapan di akhirat kelak.

Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran) – (QS Al Baqarah ayat 257)

Þ    Sedangkan naungan bercahaya untuk  orang-orang mukmin karena selama di dunia dahulu mereka sering kali berada dalam kegelapan dunia (kesusahan hidup) dan sebagai balasannya kaum beriman akan berada di bawah cahaya yang terang benderang di akhirat kelak.

(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar dihadapan dan disebelah kanan mereka. (Dikatakan kepada mereka), pada hari ini ada berita gembira untukmu (yaitu) surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar (QS Al-Hadid ayat 12)
Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (Iman) – (QS Al-Baqarah ayat 257)

Kondisi Ketiga adalah keluarlah keringat mereka yang akan menyiksa pemiliknya sesuai amal atau dosa-dosa mereka ketika hidup di dunia. Sebagaimana sabda Rasulullah  Saw :


Maka manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Maka, di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua betisnya. Adapula yang sampai pinggangnya. Ada juga yang keringatnya sungguh-sungguh menyiksanya Perawi berkata: Rasulullah Saw menunjuk dengan tangannya ke mulutnya (HR. Muslim no. 2864)

Juga hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Sesungguhnya keringat manusia itu pada hari kiamat akan membanjiri bumi selebar tujuhpuluh depa, dan sungguh akan membanjiri sampai setinggi mulut atau telinga mereka.”  (HR. Muslim)

Jangka Waktu menunggu di Padang Mahsyar

Untuk jangka waktu atau lamanya kita berada di padang Mahsyar, dapat kami kutipkan ayat Al Quran :

 Allah SWT berfirman (artinya): “Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.” (QS An Nazi’at ayat 46)
Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, Maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu Sesungguhnya mengetahui” (QS Al-Mu’minuun ayat 112-114)

Ayat Al Quran ini menerangkan perbandingan kehidupan manusia hidup di dunia dan di hari berbangkit (padang Mahsyar) yang sangat jauh, hidup di dunia hanya sebentar saja kalau dibanding-kan dengan kehidupan di akhirat. 

Kalau begitu berapa lama ukuran waktu “sebentar “ kita itu? Mungkin hadist berikut dapat menjelaskan jangka waktu tsb :


Rasulullah bersabda: Bagaimana keadaan kalian jika Allah mengumpulkan kalian di suatu tempat seperti berkumpulnya anak-anak panah di dalam wadahnya selama 50.000 tahun dan Dia tidak menaruh kepedulian terhadap kalian? (HR Hakim dan Thabrani).

Hadist ini menceritakan, bahwa pertama kondisi semua umat manusia dari sejak nabi Adam sampai manusia terakhir akan dikumpulkan di suatu tempat yang di ibaratkan wadah anak panah? Bisa dibayangkan ya?  Sebegitu banyak anak panah dalam 1 wadah, tentunya berdesak-desakan dan sempit. 

Walau padang Mahsyar luas sekali tetapi menampung begitu banyak umat manusia yang pernah di ciptakan Allah Swt dari awal sampai akhir pada waktu yang bersamaan tentunya tetap akan berdesak-desakan?

Yang kedua lamanya manusia menunggu selama 50 ribu tahun .. Woow ..

Yang ketiga diterangkan Allah Swt tidak peduli sama kita semua umat manusia? Artinya kita bakalan disuruh nunggu di padang masyar tsb selama 50 ribu tahun tanpa diurus, ditanya, atau di adili oleh Allah Swt. Di cuekin.. dibiarkan saja.. kayak apa itu rasanya? Menunggu saja dibawah panasnya matahari dengan berkeringatan yang membanjiri tubuh..

Kita berada di padang mahsyar selama 50 ribu tahun yang sama nilainya dengan 50 milenium  atau sama dengan  500 abad ? Loh .. loh.. kok lama sekali.. bandingkan dengan umur manusia yang paling top di angka 80 tahun saja? 

Ada beberapa ayat yang menerangkan perbandingan waktu disisi Allah Swt :


Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (QS Al-Hajj ayat 47)

Hari seribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Hajj adalah (waktu) salah satu dari enam hari di mana Allah menciptakan langit dan bumi.

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS Al-Sajdah ayat:5)

Hari yang ribu tahun yang disebutkan dalam Qs. al-Sajdah adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk masalah untuk naik ke Allah, sedangkan untuk kondisi saat kiamat, kita berpegang pada ayat ini :


Allah SWT Berfirman (artinya): “Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun.“ (QS Al-Ma’aarij ayat: 4)

Para mufasir menjelaskan maksud ayat di atas: malaikat-malaikat dan Jibril jika menghadap Tuhan memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh manusia dengan perbandingan waktu jika dilakukan oleh manusia dunia akan memakan waktu lima puluh ribu tahun dan ini merupakan kecepatan waktu tempuh, bukan periode waktu berjalan. (lihat Tafsir Ibnu Katsir)

Jika kita korelasikan hadits tersebut dengan ayat –ayat Al Quran tsb, kita akan menemukan suatu angka yang sangat fantastis tentang lamanya kita hidup di dunia ini.

Jika kita memakai ukuran QS Al Hajj  47 dan Al Sajdah ayat 5 maka :
1 hari waktu langit (akhirat) = 1000 tahun waktu bumi =
24 jam waktu langit (akhirat) = 1000 tahun waktu bumi =
3 jam waktu langit (akherat) = 125 tahun waktu bumi =
1,5 jam waktu langit (akhirat) = 62,5 tahun waktu bumi



Bila dikoversikan umur manusia berdasar tolok ukur usia Rasullullah Muhammad SAW  meninggal di usia 63 tahun maka kehidupan manusia setara dengan 1,5 jam di akhirat.
Apalagi  jika pake perhitungan berdasar QS Al-Ma’aarij : 4 maka umur manusia tinggal di dunia kira-kira setara dengan dua menit enam detik   (2 Menit 6 Detik) di akhirat?

Entah lah mana yang benar.. tapi asumsi kalkulasi umur ini benar-benar mengejutkan, betapa kita mati-matian berjuang hidup di dunia dari lahir hingga tua di waktu yang demikian singkat tapi konsekuensinya akan kita hadapi di akhirat dalam jangka waktu yang lamaaaaa sekali.. 

Betapa banyak orang yang mengejar kemuliaan hidup, mengejar kekayaan, jabatan, wanita dan nafsunya, sehingga berani sombong, berani meninggalkan sholat, berani durhaka pada orang tua, berani berkhianat, berani munafik, berani menipu, berani mencuri, berani korupsi, berani berzinah, berani membunuh dll.. padahal hidup di dunia hanya sebentar saja? Dan ancaman balasannya di akhirat berlaku selamanya!

Gimana perasaan mu bro?

Ini adalah waktu di padang Mahsyar saja loh, yaitu waktu menunggu untuk kemudian di hisab/mizan.. Belum dibahas waktu lamanya penghisaban, waktu yang harus di lalui melewati jembatan Shiratal Mustaqin, dan waktu perjalanan menuju pintu surga atau jatuh kedasar Neraka. :

Dan Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Dan manusia di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, ada yang laksana kilat dan ada yang laksana angin, ada yang laksana kuda yang berlari kencang dan ada yang laksana onta berjalan. Dan para malaikat berkata: ”Ya Allah, selamatkanlah. Selamatkanlah.” Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu di selamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya. (HR Ahmad 23649)

Untuk jangka waktunya melewati tahapan-tahapan ini mungkin tahunan, atau puluhan tahun atau bisa ribuan tahun dibanding waktu manusia di dunia, semuanya tergantung amal perbuatan semasa hidup di dunia?

Itulah dalam ilmu Kekayaan secara Islami yaitu Pesugihan Muslim ini akan kami ajarkan juga bagaimana kita bisa meraih kekayaan di dunia, kaya atau selamat di akhirat dan kaya di surga. 

Salah satunya adalah berpegang pada hadist Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031, yang menjelaskan bagaimana mencari keselamatan di padang Mahsyar kelak :

Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata, yaitu : (1). Imam (pemimpin) yang adil. (2). Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya. (3). Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid. (4). Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah. (5). Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam” (6).  Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya. (7).  Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” 

*   Note : khusus yang no.5 karena ini konteksnya hadis, maka akan mengikat keseluruhan, jadi jika misalnya kita diajak menemani bermalam/menginap oleh seorang artis terkenal, masih muda, cantik, janda, kaya raya dengan memelas dan memohon.. lalu kita menolaknya, tapi lupa mengucapkan “Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam”.. maka mungkin kita jadi tidak termasuk kedalam golongan yang mendapat naungan Arsy-Nya?  

  Huuaaa.. Hiks..hiks.. betapa ruginya sudah nolak ajakan artis seksi tapi karena lupa ngucap kalimat tsb jadi tidak termasuk golongan yang mendapat naungan Arsy-Nya (he..he.. kalo masalahnya seperti ini, maka serahkan saja sama Allah Swt ya..)

Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat).” (Hadits shahih Muslim, no. 3006)

Demikianlah 4 tahapan alam yang akan di hadapi manusia yang dihitung dari masa masih hidup atau semasa sekarang, semasa kamu lagi membaca buku ilmu Kekayaan secara Islami yaitu Pesugihan Muslim ini.. 

Terus setelah kita mengetahui kenyataan ini, apakah kita akan cuek saja? Tidak peduli? Yang penting saat ini saja.. masalah nanti tinggal bagaimana nanti saja? 

Jangan jadi orang bodoh bro/sis.. dalam konteks ini selisihnya orang bodoh dan sombong tipis sekali loh ya? Jikalau pintu tobat sudah ditutup, jikalau kematian sudah menghampiri, jika tubuh sudah dipendam dalam tanah, jika mulut sudah tersumpal tanah kubur.. maka tidak ada kata ampun lagi.. tiada kata kembali lagi.. sesal tiada guna..
 
Jika saja kamu tau hanya gara-gara mulut suka bercanda (komentar, ngejek, menghina, sumpah serapah, maki-maki) tapi menyakitkan hati orang lain, kemudian balasan atau siksanya di akhirat akan sekeras dan sekejam itu.. mungkin kamu tidak akan berani selama di dunia ini bercanda yang sia-sia?

Orang yang mau berpikir jika akan mengadakan perjalanan jauh pasti membawa bekal untuk keperluannya selama diperjalanan. Begitu pula sudah selayaknya jika kita mau/akan menempuh perjalanan selanjutnya yaitu kehidupan abadi setelah kematian, maka kita pun harus menyiapkan bekal amal kebaikan demi keselamatan kita dalam perjalanan menunggu pengadilan Allah Swt. Apalagi yang namanya waktu terus berjalan, umur semakin bertambah berarti semakin berkurang jatah umur kita? 

Tidak bisa asal bondo nekat atau modal nekat saja, semua ada ilmunya, semuanya ada tata caranya. Jangan sampai menyangka sudah melakukan amal ibadah yang banyak, tapi ternyata bi’dah sehingga amal ibadahnya tertolak karena tidak ada dalam tuntunan Al Quran dan Hadis Nabi saw. Nah lo.. 

Sedangkan untuk siksa atau balasan dari Allah Swt untuk semua perbuatan buruk kita, jangan membayangkan hanya begitu-begitu saja, karena adzab Allah Swt lebih dahsyat dari apa yang bisa kita kira, sesuai firman-Nya :

Dan sekiranya orang-orang yang zhalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allâh yang belum pernah mereka perkirakan. (QS Az-Zumar ayat 47]

Untuk itu sebaiknya kita akan fokus menghadapi ujian dan siksa di setiap alamnya agar kita bisa selamat dan bisa mencapai Surga-Nya dalam keadaan Kaya Raya/selamat seperti Janji Allah Swt. 


No comments:

Post a Comment