Perjalanan Hidup adalah Pilihan - Buku Pesugihan Muslim




Hidup adalah pilihan - Pesugihan Muslim

sumber pic : sumber-ilmu-islam.blogspot.com

Yaa hidup ini pilihan, Seperti yang dijelaskan pada buku Pesugihan Muslim - Bab Pendahuluan, bahwa semuanya merupakan pilihan kita sendiri, atau extrimnya jika kita tidak memilih maka hidup kita akan dipilihkan oleh orang lain, bisa oleh keluarga kita, oleh teman kita, bos kita, tetangga kita, orang tua kita dll.. 

Pengertian gampangnya adalah jika kita tidak bisa mengatur diri kita sendiri, mau tidak mau kita akan diatur oleh orang lain. Semuanya merupakan suatu siklus besar yang bermuara pada ijin Allah Swt sehingga bisa terjadi demikian.

Saat ini anda masih membaca Pendahuluan dari Buku ilmu Kekayaan secara islami yaitu Pesugihan Muslim adalah merupakan keputusan atau pilihan anda sendiri, terserah apakah itu kemauan anda sendiri, atau disuruh orang.. atau nggak sadar kok masih terus baca buku ini ya? 

Semua ini telah terjadi atas ijin Allah Swt.

Sama saja dengan kasusnya, mengapa kita hidup seperti sekarang ini..
ð     Miskin di dunia merupakan pilihan,
ð     Cukup di dunia merupakan pilihan,
ð     Kaya di dunia merupakan pilihan,
ð     Masuk neraka merupakan pilihan,
ð     Masuk surga merupakan pilihan.. 

Tidak ada keadaan yang terjadi yang pada awalnya bukan dari pilihan kita sendiri.. Nasib atau keadaan akan mengikuti sesuai pilihan, usaha dan doa kita sendiri.  

Bencana yang terjadi, situasi kondisi yang terjadi pada akhirnya semua itu dari pilihan kita masa lampau. 

Contohnya adalah misal kita hidup dan lahir di negara yang terus berperang, yang sholat saja susah.. misalnya Negara Bosnia, Afganistan, Palestina dll.. Awalnya hal ini merupakan takdir Allah Swt, tapi akhirnya merupakan pilihan kita untuk terus bertahan di negara tsb atau pindah ke negara lain yang lebih damai? 

Contoh lain misal kita mendapat bencana Tsunami, banjir, tanah longsor dll.. awalnya merupakan ketetapan Allah Swt, tapi akhirnya merupakan pilihan kita untuk terus hidup disitu meratapi keadaan atau pindah ketempat yang lebih aman? 

Atau jika tidak mau pindah apakah kemudian kita mau bangkit berjuang untuk dapat kehidupan lebih baik ataukah malah pasrah sak kersane sing gawe urip (sesukanya yang membuat hidup). Sikap seperti ini sepintas seperti pasrah kepada Allah Swt, padahal bukan loh.. sikap ini adalah sikap masa bodoh, sikap sudah tidak peduli lagi atau sikap yang sudah judeg, buntu, mumet ndase.. sangat berbeda dengan sikap pasrah yang diajarkan dalam islam yaitu sikap berserah diri hanya kepada Allah Swt.

Terhadap hidup adalah pilihan, ada dalil lainnya dalam Al Quran :

"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya."(Qs An Najm ayat 39)

Yaa.. ayat ini menerangkan bahwa apa yang kita usahakan akan membuahkan hasil sesuai yang kita usahakan. Bener ya? Analoginya mungkin seperti saat kita menanam jagung tentu yang keluar akan jagung juga, tidak mungkin semangka? 

Man Yasro’ yahsud (Siapa yang menanam akan menuai apa yang ditanam)

Allah Swt sudah mengatur dan menetapkan hukum Sunatullah (hukum sebab akibat) yang berlaku bagi mahluknya.

Begitu juga jika kita memilih untuk terus bangkit dan berusaha tentu akan ada hasilnya sesuai usaha kita. Berbeda saat kita terkena bencana lalu kita diam saja menunggu bantuan pemerintah datang atau menunggu tali asih dari dermawan, hasil yang kita dapatkan tentu sebatas seikhlasnya orang yang datang membantu.

No comments:

Post a Comment